Pelatihan model perilaku dan komunikasi
Sabtu minggu di awal februari tahun ini saya kembali ikut serta pelatihan achievement dengan tema Becoming Effective Person. Isi pelatihannya adalah materi tentang komunikasi, model perilaku ala D-I-S-C, juga tentang kepercayaan, juga tentang mengubah diri dengan alur MEMULAI DIRI SENDIRI - MINDSET - MEMBANGUN KEBIASAAN. Di dua hari itu juga diisi sejumlah games kekompakan, sesi makan dan coffee break pastinya. Coach-nya bapak Harsono. Salah satu bukunya berjudul JANGAN LUPA BAHAGIA.
Di kesempatan kali ini model perilaku dan komunikasi saya cenderung ke arah D-I pada ruang lingkup Work dan Self Images. Nah, tahun lalu ada di posisi I-S. Pergeseran ini katanya disebabkan oleh bermacam-macam hal seperti adanya tambahan tanggung jawab di lingkungan kerja atau lingkungan rumah, atau juga karena beban kerja, pembaruan lingkar pergaulan, dan sejenisnya.
Kemudian, saya ditanya mengenai sudut pandang dari sebuah botol yang berisi MASIH SETENGAH atau TINGGAL SETENGAH. Jawab saya MASIH SETENGAH. Jawaban itu rupanya cenderung merupakan sudut pandang positif dan memiliki harapan dan nilai usaha. Berbeda halnya kalau jawaban TINGGAL SETENGAH.
Lalu, di sesi wawancara juga saya ditanya cara mengerjakan tugas selama ini. Jawab saya: (1) time management, (2) metode antrian tugas, (3) pemilihan tingkat kesulitan, dan (4) tingkat kepentingan atau urgensi. Dari kegiatan bincang-bincang tersebut sayd diberi tips oleh pewawancara yaitu: (1) bergaul dengan lebih banyak tipe orang berbeda, (2) kurangi sikap-sikap mengalah atau selalu menyesuaikan, (4) mulai ambil sikap untuk berbicara, mengkomunikasikan atau interupsi di dalam kelompok apabila dirasa perlu sehingga ada keseimbangan dengan sikap mengalah tadi, dan (4) mulai mengalokasikan waktu-energi setelah bekerja karena akan kembali kerumah dan berkeluarga.
Karena, ya, saya juga akan berkeluarga :D
Comments
Post a Comment